PICoK, Geliat Anak Muda Pecinta Bahasa

Kawan Muda Kebumen yang ingin belajar bahasa tak perlu sengaja mencari tempat kursus khusus dan membayar biaya mahal. Cukup bergabung dengan komunitas Polyglot Indonesia, Kawan Muda Kebumen bisa belajar berbagai bahasa dengan asyik dan menyenangkan.
Polyglot Indonesia telah tersebar di berbagai kota seperti Aceh, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, dan sebagai pusatnya di Jakarta. Belum lama ini, Polyglot Indonesia telah hadir di Kebumen dengan nama Polyglot Indonesia Chapter of Kebumen atau disingkat PICoK. Setidaknya PICoK sudah mengadakan empat kali pertemuan rutin bulanan yang dihadiri oleh sejumlah pemuda pecinta bahasa di Kebumen.
Komunitas yang digawangi oleh Wila Dantika, alumni PGSD Unnes ini memiliki metode belajar bahasa yang unik. Pada pertemuan hari Sabtu, 20 Juni 2015 lalu di Gazebo Taman Kota Kebumen, PICoK menyediakan dua table (pengelompokan), yaitu Bahasa Jawa dan Bahasa Inggris. Wila dan pengurus PICoK lainnya membagi peserta menjadi dua table yang diisi percakapan dengan model talkshow dimana ada peserta yang menjadi pembawa acara, moderator, dan narasumber secara bergantian. Pertemuan hari itu agak berbeda dari pertemuan-pertemuan berikutnya yang dikemas dalam bentuk diskusi bertema. Sebabnya pertemuan kali ini dimaksudkan untuk lebih mengakrabkan para peserta. Pertemuan yang dimulai pukul 14.00 itu ditutup dengan sesi buka bersama, mengingat pertemuan diselenggarakan di bulan Ramadhan.
“Awalnya malu dan takut kalau nanti salah, tapi pas sudah maju ya pede aja, kan di sini belajar. Kalau ada kosakata yang belum benar, nanti teman lain memberi masukan. Jadi tahu kan yang benarnya,” kata salah satu peserta, Hajaroh Alfiah Rohmah, mahasiswi IAINU Kebumen.
Tak hanya Hajaroh saja yang merasakan manfaat dari PICoK. Peserta lain pun merasakan hal yang sama. Pertemuan kali itu dihadiri oleh teman-teman mahasiswa dan alumni dari IAINU, Politeknik Dharma Patria, Unnes, UI, Unpad, dan beberapa pemuda yang sudah bekerja di Kebumen.
Meskipun PICoK baru memiliki dua table (Inggris dan Jawa), tetapi Wila sebagai koordinator Bahasa Inggris PICoK menuturkan tetap optimis bahwa kelak komunitas yang diperkenalkannya di Kebumen ini akan berkembang, mengingat beberapa sekolah di Kebumen sudah memiliki pelajaran bahasa asing seperti Bahasa Jepang, Bahasa Arab, Bahasa Jerman dan Bahasa Perancis. Sehingga nantinya PICoK bisa menyediakan table-table lain dengan beragam bahasa.
Sebelum memperkenalkan Polyglot di Kebumen, Wila pernah beberapa kali bergabung dengan komunitas yang sama di Semarang, Polyglot Indonesia Chapter of Semarang (PICoS). Saat pulang ke Kebumen, atas saran dan dorongan dari rekan Polyglot Semarang, ia pun merasa perlu memperkenalkan komunitas ini di daerahnya. Jadilah Wila bersama seorang rekannya, Ghoniyati Rohmah yang saat ini menjadi koordinator Bahasa Jawa PICoK, mengajak teman-teman di Kebumen untuk merealisasikan keinginan tersebut.
“Kebumen membutuhkan sebuah media untuk untuk mewadahi masyarakat yang ingin mengembangkan diri dalam kemampuan bahasa terutama bahasa asing. Kelak kemampuan bahasa ini akan sangat berguna bagi kehidupan pribadi sekolah atau karir mereka,” tutur Wila saat ditanya tentang alasan pembentukan PICoK. Di bawah monitoring dan mentoring PICoS, ke depan PICoK memiliki harapan bisa menjadi komunitas bahasa yang dapat memberikan motivasi bagi masyarakat khususnya di Kebumen untuk semakin senang belajar bahasa baik asing maupun daerah.
Komunitas, apapun bentuknya, merupakan sebuah media yang baik, terlebih fokus dan perhatiannya pada bahasa yang notabene merupakan media komunikasi utama. Jika Kawan Muda juga merupakan salah satu pemerhati dan pecinta bahasa, tidak ada ruginya bergabung dengan PICoK pada pertemuan-pertemuan berikutnya. PICoK memiliki grup facebook Polyglot Indonesia Chapter of Kebumen (PICoK) yang bisa diakses secara umum dan Kawan Muda bisa bergabung di sana menjadi member grup untuk mendapatkan informasi seputar kegiatan komunitas.
Tak perlu ragu untuk melangkah pada ruang-ruang yang menawari kita pengalaman dan ilmu baru, bersua, dan bertegur sapa dengan orang yang tidak kita akrabi sebelumnya. Membaur dan bercengkerama, berbagi dan membangun energi positif dengan dorongan dan saling menguatkan adalah gerak maju menyongsong perubahan global dengan jatidiri dan aksi kedaerahan.
Kontributor: Ghoniyati Rohmah
Ada forum online-nya engga ya…? Saya suka bahasa Inggris, Arab, Jepang, Mandarin, Sunda
Wah, di Kebumen ada nih.
Purwokerto juga pengen ada tapi jarang peminat.